Rabu, 07 Januari 2009

anjing berbadan manusia

Tumbuhan Tumbuhan atau tumbuhan Manusia?

Buaya berkepala manusia

nah ini ada pula buaya tapi berkepala Manusia
gimana tu kok bisa!!!b

anjing berbadan manusia


anjing berbadan manusia

Ular Berkepala Manusia

Ular Berkepala Manusia

TULUNGAGUNG - Suyono (53), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku mendapatkan ular piton berkepala manusia dari seseorang bernama Mbah Tohir.

Proses mendapatkanya pun di luar akal sehat, yakni melalui sebuah mimpi.

“Dalam mimpi saya bertemu mbah Tohir yang sudah meninggal. Dan secara jelas dia mengatakan kepada saya, untuk mengambil pusaka yang disimpanya dalam kamarnya,” tutur dia saat ditemui Sindo.

“Ketika saya datangi ternyata benar ada sebuah kotak kayu bercat hitam. Setelah saya bongkar di dalamya terdapat kotak kaca dengan seekor ular aneh berkepala manusia yang keadaanya sudah kaku,” tuturnya. Secara pribadi pria yang berprofesi sebagai sopir travel ini meyakini kepala ular yang menyerupai manusia itu bukan rekayasa.

“Kalau menurut saya kepala ular yang menyerupai kepala manusia itu memang asli bukan rekaan. Mirip dengan jenglot, makhluk aneh yang dulu pernah menggegerkan itu,” cetus Suyono.

Suami Sri Utari (50) yang baru dikaruniai satu putra ini menceritakan lebih lanjut bagaimana pertama kalinya kotak hitam milik mendiang Mbah Tohir dibuka.

Selain ular aneh itu, Yono menemukan dua buah keris berukuran kecil yang berada dalam kotak kaca, di mana ular itu tersimpan. Kedua pusaka itu kemudian diserahkanya kepada keluarga almarhum.

Selain keris juga ada sebotol minyak zafaron ukuran kecil yang diduga digunakan Mbah Tohir semasa hidup untuk memberikan aroma wewangian pada jasad “hewan piaraan” aneh tersebut.

Yono mengaku sangat dekat dengan almarhum Mbah Tohir semasa hidupnya. Namun tidak pernah melihat paranormal yang namanya cukup terkenal di wilayah Kecamatan Kalidawir memiliki hewan aneh.

“Karenanya setiap malam Jumat saya selalu memberikan wewangian zafaron ke seluruh tubuh ular ini. Harga minyak ini sebotol kecil Rp45 ribu,” paparnya.

Sejak dirinya mendapat makhluk aneh itu banyak warga yang berbondong-bondong ingin mengamati ular unik itu dari dekat. Bahkan mereka yang datang ini tidak hanya dari Tulungagung dan eks Karsidenan Kediri, tapi juga Malang, Surabaya, bahkan Yogyakarta.

Suyono adalah warga Desa Joho. Meski tinggal di Joho, ular aneh berkepala manusia itu dititipkanya di rumah Wiji (55), kakaknya yang bertempat tinggal di Jalan Ki Mangunsarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Banyaknya orang yang menjadi tamunya itu yang menjadikan alasan dirinya memindahkan ular aneh itu dari rumahnya.

“Setiap hari rata-rata orang yang melihat ada kalau 40 orang. Bahkan ada yang sudah menawar Rp10 juta. Tapi sampai saat ini saya belum berniat menjualnya. Entah kalau nanti,” paparnya singkat.

Related Posts

ular berkepala manusia



TULUNGAGUNG - Suyono (53), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku mendapatkan ular piton berkepala manusia dari seseorang bernama Mbah Tohir.

Proses mendapatkanya pun di luar akal sehat, yakni melalui sebuah mimpi.

“Dalam mimpi saya bertemu mbah Tohir yang sudah meninggal. Dan secara jelas dia mengatakan kepada saya, untuk mengambil pusaka yang disimpanya dalam kamarnya,” tutur dia saat ditemui Sindo.

“Ketika saya datangi ternyata benar ada sebuah kotak kayu bercat hitam. Setelah saya bongkar di dalamya terdapat kotak kaca dengan seekor ular aneh berkepala manusia yang keadaanya sudah kaku,” tuturnya. Secara pribadi pria yang berprofesi sebagai sopir travel ini meyakini kepala ular yang menyerupai manusia itu bukan rekayasa.

“Kalau menurut saya kepala ular yang menyerupai kepala manusia itu memang asli bukan rekaan. Mirip dengan jenglot, makhluk aneh yang dulu pernah menggegerkan itu,” cetus Suyono.

Suami Sri Utari (50) yang baru dikaruniai satu putra ini menceritakan lebih lanjut bagaimana pertama kalinya kotak hitam milik mendiang Mbah Tohir dibuka.

Selain ular aneh itu, Yono menemukan dua buah keris berukuran kecil yang berada dalam kotak kaca, di mana ular itu tersimpan. Kedua pusaka itu kemudian diserahkanya kepada keluarga almarhum.

Selain keris juga ada sebotol minyak zafaron ukuran kecil yang diduga digunakan Mbah Tohir semasa hidup untuk memberikan aroma wewangian pada jasad “hewan piaraan” aneh tersebut.

Yono mengaku sangat dekat dengan almarhum Mbah Tohir semasa hidupnya. Namun tidak pernah melihat paranormal yang namanya cukup terkenal di wilayah Kecamatan Kalidawir memiliki hewan aneh.

“Karenanya setiap malam Jumat saya selalu memberikan wewangian zafaron ke seluruh tubuh ular ini. Harga minyak ini sebotol kecil Rp45 ribu,” paparnya.

Sejak dirinya mendapat makhluk aneh itu banyak warga yang berbondong-bondong ingin mengamati ular unik itu dari dekat. Bahkan mereka yang datang ini tidak hanya dari Tulungagung dan eks Karsidenan Kediri, tapi juga Malang, Surabaya, bahkan Yogyakarta.

Suyono adalah warga Desa Joho. Meski tinggal di Joho, ular aneh berkepala manusia itu dititipkanya di rumah Wiji (55), kakaknya yang bertempat tinggal di Jalan Ki Mangunsarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Banyaknya orang yang menjadi tamunya itu yang menjadikan alasan dirinya memindahkan ular aneh itu dari rumahnya.

“Setiap hari rata-rata orang yang melihat ada kalau 40 orang. Bahkan ada yang sudah menawar Rp10 juta. Tapi sampai saat ini saya belum berniat menjualnya. Entah kalau nanti,” paparnya singkat.

Related Posts

ular putih kepala dua

Aneh,ne ada ular berkapala dua yang sedang makan tikus,kalu ular sedang makan tikus itu biasa-biasa saja ,tapi kali ini ada ular berkepala dua yang sedang makan tikus.




















Jiglu Tag: video




















Tagged on this site










  • Video McCain Sedang Merokok Saat DiwawancaraiPemilihan presiden AS kurang dari 10 hari lagi. Kedua calon presiden, Barack Obama dari Partai Demokrat dan John McCain (Partai Republik), kian gencar berkampanye.01 October 2008



  • Video Kerusuhan Oleh Geng Anak Muda YunaniKematian Alexandros Grigoropoulos menyulut neraka di Athena. Bocah berusia 15 tahun yang tewas tertembak polisi ini, telah memicu geng anak muda di Yunani untuk membakar dan...01 December 2008



  • Video Ekslusive Serangan Israel ke Jalur GazaSeluruh media di dunia sedang hangat-hangatnya memberitakan tentang serangan Israel ke jalur gaza pada sabtu 27 Desember 2008 yang lalu yang seperti dilaporkan beberapa media...01 December 2008



  • Video Presiden Bush Dilempari Sepatu di IrakKunjungan perpisahan Presiden AS George W Bush ke Irak, Minggu (14/12), diwarnai insiden memalukan. Seorang wartawan warga Irak melompat dan melempari Bush dengan sepatu ketika...01 December 2008



  • Video Guru Tampar Murid Terekam HPSeorang guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Gorontalo menampar satu persatu delapan belas anak didiknya.01 December 2008



  • Video Swimsuit Miss International 2008 IndonesiaPutri Indonesia Lingkungan 2007 Duma Riris Silalahi yang mewakili Indonesia dalam ajang Miss International 2008, tampak memakai swimsuit pada sebuah video yang telah di posting...01 November 2008
















Jiglu pieces the web together with tags that think.
Get Jiglu for your site











Jumat, 02 Januari 2009

Pengalaman Aneh Penulis

Aku!Seorang pemuda yang taat beribadah sejak kelas 4 SD Sampai sekarang,kebetulan aku jga keturunan seorang ayah yang taat pula.Aku tinggal di sebuah desa yang agak terpencil maksudnya jauh dari keramaian.Disekolah aku biasa-biasa saja,ಯಾಪಾಲಿಂಗ್-paling dapat nilai sepuluh besar itu pun lebih dari pada cukup.Teman-teman dikampung sering memanggilku buyung ,Aku anak ke 8 dari 9 bersaudara .Hebatkan!.Aku termasuk anak yang pendiam ,tidak seperti anak lain yang suka main kesana ಕೆಮರಿ, namun aku Asyik main dirumah sekali -sekali pergi main kerumah teman dan itu pun jarang sekali,pokoknya aku orangnya betaaah banget main dirumah dari pada main kerumah teman!
ೞಿಕಿರ ujian akhir sekolah selesai aku tinggal berdoa agar lulus nantinya,setelah aku lulus dari SMU aku bingung hendak lanjutkan kemana , 2 minggu waktuberjalan namun aku masih sibuk berfikir - ಫಿಕಿರ್ akhirnya aku putuskan untuk bekerja dulu ಬರು setelah itu baru melanjutkan kuliah.
Aku kerja dengan kakak ku di jakarta karna dia waktu itu membutuhkan aku sehinggga berangkatlah aku ke Jakarta .Satu hal yang tidak ingin ku tinggal kan adalah Shalat lima waktu karna dengan mengerjakn shalat itu hidupku menjadi tenang ,hari- hariku belum lengkap rasanya jika belum mengerjakan shalat. 1 bulan,2 bulan hingga bulan ke 6 aku dijakarta.Akhirnya aku sakit ,aku merasa dadaku sesak lalu sakit , orang 2 disekeliling ku bisa mendengar isi hatiku aku binggung ,sudah 3 hari aku sibuk mendengar kata-kata mereka saja aku berbica dlam hati tapi mereka bicara diluar saja ,aku susah mengendalikan harus bagaimana kemanapun,dimanapun kapanpun aku mereka mengetahuinya , heran aku ketika di dekati mereka berkata tidak mengapa2apakan aku,padahal dia meludah mengomel di depan ku tapi mereka tidak sadar.Kakakku marah-marah [padahal aku ini sakit,dia tidak menyadari pula kelihatannya saya baik-baik saja itu kan di lahirku.Dia menganggapku aku ini stress kata.nyaDan besoknya aku memutuskan untuk pulang ,dalam perjalanan pulang menuju bandara sokarno hatta .Semua orang seolah-olah kenal dengan aku, mereka menganggap aku ini artis.Dari jauh kelihatanya mereka membicarakan aku dan senyum pada ku tapi setelah aku dekati mereka malah cuek dan lengah.Aku sering menangis ,kemudiansalah satu dari mereka berkata sebentar lagi kamu akan mati .sejak itu aku mulai takut ,mau lari takut di bunuh atau dadaku ku ini bertambah sakit hingga aku meninggal.,ketika kudekati salah seorang dari mereka,meraka bersikap biasa-biasa saja tidak ada apa-apa.Dan aku berkata mungkin ini perasaan saya saja ,kadang kadang aku berpikir ini nyata atau tidak ya dalm hati tapi mereka mendengar apa yang ku katakan. .sekitar jam 11 sampai aku di bandara ,mereka semuanya tersenyum melihat aku,padahal aku tidak mengenal mereka lalu aku balas senyum mereka.Ketika aku sampai di padang ,aku pergi ke rumah orang pintar namanya pak Edi ,setelah aku jelaskan semuanya setelah dia mengerti ,lalu dia mengatakan mereka semua itu adalah gologan jin/setan yang ingin masuk kedalam tubuhku namun mereka tidak bisa memasukinya .setelah mendengar penjelas Bapak Edi baru aku agak tenang.Katanya Merka terus mengikuti saya .TERNYATA kEJADIANYA BEGINIJin (makluk halus )itu masuk kedalm tubuh orang yang ada di sekitar aku lalu apapun yang mereka katakn yang menyinggung persaan ku tanpa mereka sadari itu adlah perilaku jin itu sendiri bukan lah mereka /orang yang ada disekitar aku itu .itulah yang aku alami sejak 2 tahun yang lalu .sampai sekarang aku masih bisa berkomunikasi dengan makluk tersebut .Ketika aku diJakarta aku sempat pergi pada salah seorang kiai yang bernama Pak Uut .Ia mengatakan aku ini diringi oleh maklus halus jahat dan baik (Khadam).Lalu sekita jam 00:30 wib ia membawaku ke mesjjid bawah tanah .pada awalnya aku tidak percaya kalau ada mesjid bawah tanah waktu itu aku takut ,kaku beranggapan munngkin aku di kubur hidup-hidup dibawah sana pikir ku .aku ditelanjangi kemudian dimandiin dalm keadaan lemas akhirnya aku masuk juga sesampai di dalam ternyata mesjid itu benar -benar ada mesjid kecil tapi indah dan lengkap dengan lampunya.Nampak dalam mesjid itu dipergunakan untuk bermeditasi atau tempat berzikir khuzuk.Sebelum aku memasukinya dengan 6 orang salah seroang diantara aku azan di depan pintu paling atas.Jalan didalamnya berliku-liku seperti jalan babi rusa dalam tanah.Kita shalat sunatdalanya bersama-sama kemudian berzikir.Dan aku ditinggalkannya beberapa menit saja semua lampu dimatikan.Dan akhir aku pun di jemputdan di keluarkan lagi.Ketika aku didalamnya aku sempat mendengar kemaarahan makluk halus tersebut ,mereka membentak-bentak agar aku tidak dimasukan kedalam tanah tersebut!

Kamis, 01 Januari 2009

kisah/kejadian ANEH ! Seorang Pendeta Masuk Islam

Mungkin kisah ini terasa sangat aneh bagi mereka yang
belum pernah bertemu dengan orangnya atau langsung
melihat dan mendengar penuturannya. Kisah yang mungkin
hanya terjadi dalam cerita fiktif, namun menjadi
kenyataan. Hal itu tergambar dengan kata-kata yang
diucapkan oleh si pemilik kisah yang sedang duduk di
hadapanku mengisahkan tentang dirinya. Untuk
mengetahui kisahnya lebih lanjut dan mengetahui
kejadian-kejadian yang menarik secara komplit, biarkan
aku menemanimu untuk bersama-sama menatap ke arah
Johannesburg, kota bintang emas nan kaya di negara
Afrika Selatan di mana aku pernah bertugas sebagai
pimpinan cabang kantor Rabithah al-'Alam al-Islami di
sana.

Pada tahun 1996, di sebuah negara yang sedang
mengalami musim dingin, di siang hari yang mendung,
diiringi hembusan angin dingin yang menusuk tulang,
aku menunggu seseorang yang berjanji akan menemuiku.
Istriku sudah mempersiapkan santapan siang untuk
menjamu sang tamu yang terhormat. Orang yang aku
tunggu dulunya adalah seorang yang mempunyai hubungan
erat dengan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Ia
seorang misionaris penyebar dan pendakwah agama
Nasrani. Ia seorang pendeta, namanya ‘Sily.’ Aku dapat
bertemu dengannya melalui perantaraan sekretaris
kantor Rabithah yang bernama Abdul Khaliq Matir, di
mana ia mengabarkan kepada-ku bahwa seorang pendeta
ingin datang ke kantor Rabithah hendak membicarakan
perkara penting.

Tepat pada waktu yang telah dijanjikan, pendeta
tersebut datang bersama temannya yang bernama
Sulaiman. Sulaiman adalah salah seorang anggota sebuah
sasana tinju setelah ia memeluk Islam, selepas
bertanding dengan seorang petinju muslim terkenal,
Muhammad Ali. Aku menyambut keda-tangan mereka di
kantorku dengan perasaan yang sangat gembira. Sily
seorang yang berpostur tubuh pendek, berkulit sangat
hitam dan mudah tersenyum. Ia duduk di depanku dan
berbicara denganku dengan lemah lembut. Aku katakan,
"Saudara Sily bolehkah kami mendengar kisah
keislamanmu?" ia tersenyum dan berkata, "Ya, tentu
saja boleh."

Pembaca yang mulia, dengar dan perhatikan apa yang
telah ia ceritakan kepadaku, kemudian setelah itu,
silahkan beri penilaian.!

Sily berkata, "Dulu aku seorang pendeta yang sangat
militan. Aku berkhidmat untuk gereja dengan segala
kesungguhan. Tidak hanya sampai di situ, aku juga
salah seorang aktifis kristenisasi senior di Afrika
Selatan. Karena aktifitasku yang besar maka Vatikan
memilihku untuk menjalankan program kristenisasi yang
mereka subsidi. Aku mengambil dana Vatikan yang sampai
kepadaku untuk menjalankan program tersebut. Aku
mempergunakan segala cara untuk mencapai targetku. Aku
melakukan berbagai kunjungan rutin ke
madrasah-madrasah, sekolah-sekolah yang terletak di
kampung dan di daerah pedalaman. Aku memberikan dana
tersebut dalam bentuk sumbangan, pemberian, sedekah
dan hadiah agar dapat mencapai targetku yaitu
memasukkan masyarakat ke dalam agama Kristen. Gereja
melimpahkan dana tersebut kepadaku sehingga aku
menjadi seorang hartawan, mempunyai rumah mewah, mobil
dan gaji yang tinggi. Posisiku melejit di antara
pendeta-pendeta lainnya.

Pada suatu hari, aku pergi ke pusat pasar di kotaku
untuk membeli beberapa hadiah. Di tempat itulah
bermula sebuah perubahan!

Di pasar itu aku bertemu dengan seseorang yang memakai
kopiah. Ia pedagang berbagai hadiah. Waktu itu aku
mengenakan pakaian jubah pendeta berwarna putih yang
merupakan ciri khas kami. Aku mulai menawar harga yang
disebutkan si penjual. Dari sini aku mengetahui bahwa
ia seorang muslim. Kami menyebutkan agama Islam yang
ada di Afrika selatan dengan sebutan ‘agama orang
Arab.’ Kami tidak menyebutnya dengan sebutan Islam.
Aku pun membeli berbagai hadiah yang aku inginkan.
Sulit bagi kami menjerat orang-orang yang lurus dan
mereka yang konsiten dengan agamanya, sebagaimana yang
telah berhasil kami tipu dan kami kristenkan dari
kalangan orang-orang Islam yang miskin di Afrika
Selatan.

Si penjual muslim itu bertanya kepadaku, "Bukankah
anda seorang pendeta?" Aku jawab, "Benar." Lantas ia
bertanya kepadaku, "Siapa Tuhanmu?" Aku katakan,
"Al-Masih." Ia kembali berkata, "Aku menantangmu, coba
datangkan satu ayat di dalam Injil yang menyebutkan
bahwa al-Masih AS berkata, 'Aku adalah Allah atau aku
anak Allah. Maka sembahlah aku'." Ucapan muslim
tersebut bagaikan petir yang menyambar kepalaku. Aku
tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Aku berusaha
membuka-buka kembali catatanku dan mencarinya di dalam
kitab-kitab Injil dan kitab Kristen lainnya untuk
menemukan jawaban yang jelas terhadap pertanyaan
lelaki tersebut. Namun aku tidak menemukannya. Tidak
ada satu ayat pun yang men-ceritakan bahwa al-Masih
berkata bahwa ia adalah Allah atau anak Allah. Lelaki
itu telah menjatuhkan mentalku dan menyulitkanku. Aku
ditimpa sebuah bencana yang membuat dadaku sempit.
Bagaimana mungkin pertanyaan seperti ini tidak pernah
terlintas olehku? Lalu aku tinggalkan lelaki itu
sambil menundukkan wajah. Ketika itu aku sadar bahwa
aku telah berjalan jauh tanpa arah. Aku terus berusaha
mencari ayat-ayat seperti ini, walau bagaimanapun
rumitnya. Namun aku tetap tidak mampu, aku telah
kalah.

Aku pergi ke Dewan Gereja dan meminta kepada para
anggota dewan agar berkumpul. Mereka menyepakatinya.
Pada pertemuan tersebut aku mengabarkan kepada mereka
tentang apa yang telah aku dengar. Tetapi mereka malah
menyerangku dengan ucapan, "Kamu telah ditipu orang
Arab. Ia hanya ingin meyesatkanmu dan memasukkan kamu
ke dalam agama orang Arab." Aku katakan, "Kalau
begitu, coba beri jawabannya!" Mereka membantah
pertanyaan seperti itu namun tak seorang pun yang
mampu memberikan jawaban.

Pada hari minggu, aku harus memberikan pidato dan
pelajaranku di gereja. Aku berdiri di depan orang
banyak untuk memberikan wejangan. Namun aku tidak
sanggup melakukannya. Sementara para hadirin merasa
aneh, karena aku berdiri di hadapan mereka tanpa
mengucapkan sepatah katapun. Aku kembali masuk ke
dalam gereja dan meminta kepada temanku agar ia
menggantikan tempatku. Aku katakan bahwa aku sedang
sakit. Padahal jiwaku hancur luluh.

Aku pulang ke rumah dalam keadaan bingung dan cemas.
Lalu aku masuk dan duduk di sebuah ruangan kecil.
Sambil menangis aku menengadahkan pandanganku ke
langit seraya berdoa. Namun kepada siapa aku berdoa.
Kemudian aku berdoa kepada Dzat yang aku yakini bahwa
Dia adalah Allah Sang Maha Pencipta, "Ya Tuhanku...
Wahai Dzat yang telah men-ciptakanku... sungguh telah
tertutup semua pintu di hadapanku kecuali pintuMu...
Janganlah Engkau halangi aku mengetahui kebenaran...
manakah yang hak dan di manakah kebenaran? Ya
Tuhanku... jangan Engkau biarkan aku dalam
kebimbangan... tunjukkan kepadaku jalan yang hak dan
bimbing aku ke jalan yang benar..." lantas akupun
tertidur.

Di dalam tidur, aku melihat diriku sedang berada di
sebuah ruangan yang sangat luas. Tidak ada seorang pun
di dalamnya kecuali diriku. Tiba-tiba di tengah
ruangan tersebut muncul seorang lelaki. Wajah orang
itu tidak begitu jelas karena kilauan cahaya yang
terpancar darinya dan dari sekelilingnya. Namun aku
yakin bahwa cahaya tersebut muncul dari orang
tersebut. Lelaki itu memberi isyarat kepadaku dan
memanggil, "Wahai Ibrahim!" Aku menoleh ingin
mengetahui siapa Ibrahim, namun aku tidak menjumpai
siapa pun di ruangan itu. Lelaki itu berkata, "Kamu
Ibrahim... kamulah yang bernama Ibrahim. Bukankah
engkau yang memohon petunjuk kepada Allah?" Aku jawab,
"Benar." Ia berkata, "Lihat ke sebelah kananmu!" Maka
akupun menoleh ke kanan dan ternyata di sana ada
sekelompok orang yang sedang memanggul barang-barang
mereka dengan mengenakan pakaian putih dan bersorban
putih. Ikutilah mereka agar engkau mengetahui
kebenaran!" Lanjut lelaki itu.

Kemudian aku terbangun dari tidurku. Aku merasakan
sebuah kegembiraan menyelimutiku. Namun aku belum juga
memperoleh ketenangan ketika muncul pertanyaan, di
mana gerangan kelompok yang aku lihat di dalam
mimipiku itu berada.

Aku bertekad untuk melanjutkannya dengan berkelana
mencari sebuah kebenaran, sebagaimana ciri-ciri yang
telah diisyaratkan dalam mimpiku. Aku yakin ini semua
merupakan petunjuk dari Allah SWT. Kemudian aku minta
cuti kerja dan mulai melakukan perjalanan panjang yang
memaksaku untuk berkeliling di beberapa kota mencari
dan bertanya di mana orang-orang yang memakai pakaian
dan sorban putih berada. Telah panjang perjalanan dan
pencarianku. Setiap aku menjumpai kaum muslimin,
mereka hanya memakai celana panjang dan kopiah. Hingga
akhirnya aku sampai di kota Johannesburg.

Di sana aku mendatangi kantor penerima tamu milik
Lembaga Muslim Afrika. Di rumah itu aku bertanya
kepada pegawai penerima tamu tentang jamaah tersebut.
Namun ia mengira bahwa aku seorang peminta-minta dan
memberikan sejumlah uang. Aku katakan, "Bukan ini yang
aku minta. Bukankah kalian mempunyai tempat ibadah
yang dekat dari sini? Tolong tunjukkan masjid yang
terdekat." Lalu aku mengikuti arahannya dan aku
terkejut ketika melihat seorang lelaki berpakaian dan
bersorban putih sedang berdiri di depan pintu.

Aku sangat girang, karena ciri-cirinya sama seperti
yang aku lihat dalam mimpi. Dengan hati yang
berbunga-bunga, aku mendekati orang tersebut. Sebelum
aku mengatakan sepatah kata, ia terlebih dahulu
berkata, "Selamat datang ya Ibrahim!" Aku terperanjat
mendengarnya. Ia mengetahui namaku sebelum aku
memperkenalkannya. Lantas ia melanjutkan ucapan-nya,
"Aku melihatmu di dalam mimpi bahwa engkau sedang
mencari-cari kami. Engkau hendak mencari kebenaran?
Kebenaran ada pada agama yang diridhai Allah untuk
hamba-Nya yaitu Islam." Aku katakan, "Benar. Aku
sedang mencari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh
lelaki bercahaya dalam mimpiku, agar aku mengikuti
sekelompok orang yang berpakaian seperti busana yang
engkau kenakan. Tahukah kamu siapa lelaki yang aku
lihat dalam mimpiku itu?" Ia menjawab, "Dia adalah
Nabi kami Muhammad, Nabi agama Islam yang benar,
Rasulullah SAW." Sulit bagiku untuk mempercayai apa
yang terjadi pada diriku. Namun langsung saja aku
peluk dia dan aku katakan kepadanya, "Benarkah lelaki
itu Rasul dan Nabi kalian yang datang menunjukiku
agama yang benar?" Ia berkata, "Benar."

Ia lalu menyambut kedatanganku dan memberikan ucapan
selamat karena Allah telah memberiku hidayah
kebenaran. Kemudian datang waktu shalat zhuhur. Ia
mempersilahkanku duduk di tempat paling belakang dalam
masjid dan ia pergi untuk melaksanakan shalat bersama
jamaah yang lain. Aku memperhatikan kaum muslimin
banyak memakai pakaian seperti yang dipakainya. Aku
melihat mereka rukuk dan sujud kepada Allah. Aku
berkata dalam hati, "Demi Allah, inilah agama yang
benar. Aku telah membaca dalam berbagai kitab bahwa
para nabi dan rasul meletakkan dahinya di atas tanah
sujud kepada Allah." Setelah mereka shalat, jiwaku
mulai merasa tenang dengan fenomena yang aku lihat.
Aku berucap dalam hati, "Demi Allah sesungguhnya Allah
SAW telah menunjukkan kepadaku agama yang benar."
Seorang muslim memanggilku agar aku mengumumkan
keislamanku. Lalu aku mengucapkan dua kalimat syahadat
dan aku menangis sejadi-jadinya karena gembira telah
mendapat hidayah dari Allah SWT.

Kemudian aku tinggal bersamanya untuk mempelajari
Islam dan aku pergi bersama mereka untuk melakukan
safari dakwah dalam waktu beberapa lama. Mereka
mengunjungi semua tempat, mengajak manusia kepada
agama Islam. Aku sangat gembira ikut bersama mereka.
Aku dapat belajar shalat, puasa, tahajjud, doa,
kejujuran dan amanah dari mereka. Aku juga belajar
dari mereka bahwa seorang muslim diperintahkan untuk
menyampaikan agama Allah dan bagaimana menjadi seorang
muslim yang mengajak kepada jalan Allah serta
berdakwah dengan hikmah, sabar, tenang, rela berkorban
dan berwajah ceria.

Setelah beberapa bulan kemudian, aku kembali ke
kotaku. Ternyata keluarga dan teman-temanku sedang
mencari-cariku. Namun ketika melihat aku kembali
memakai pakaian Islami, mereka mengingkarinya dan
Dewan Gereja meminta kepadaku agar diadakan sidang
darurat. Pada pertemuan itu mereka mencelaku karena
aku telah meninggalkan agama keluarga dan nenek moyang
kami. Mereka berkata kepadaku, "Sungguh kamu telah
tersesat dan tertipu dengan agama orang Arab." Aku
katakan, "Tidak ada seorang pun yang telah menipu dan
menyesatkanku. Sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW
datang kepadaku dalam mimpi untuk menunjukkan
kebenaran dan agama yang benar yaitu agama Islam.
Bukan agama orang Arab sebagaimana yang kalian
katakan. Aku mengajak kalian kepada jalan yang benar
dan memeluk Islam." Mereka semua terdiam.

Kemudian mereka mencoba cara lain, yaitu membujukku
dengan memberikan harta, kekuasaan dan pangkat. Mereka
berkata, "Sesungguhnya Vatikan me-mintamu untuk
tinggal bersama mereka selama enam bulan untuk
menyerahkan uang panjar pembelian rumah dan mobil baru
untukmu serta memberimu kenaikan gaji dan pangkat
tertinggi di gereja."

Semua tawaran tersebut aku tolak dan aku katakan
kepada mereka, "Apakah kalian akan menyesatkanku
setelah Allah memberiku hidayah? Demi Allah aku takkan
pernah melakukannya walaupun kalian memenggal
leherku." Kemudian aku menasehati mereka dan kembali
mengajak mereka ke agama Islam. Maka masuk Islamlah
dua orang dari kalangan pendeta.

Alhamdulillah, Setelah melihat tekadku tersebut,
mereka menarik semua derajat dan pangkatku. Aku merasa
senang dengan itu semua, bahkan tadinya aku ingin agar
penarikan itu segera dilakukan. Kemudian aku
mengembalikan semua harta dan tugasku kepada mereka
dan akupun pergi meninggalkan mereka,” Sily mengakhiri
kisahnya.

Kisah masuk Islam Ibrahim Sily yang ia ceritakan
sendiri kepadaku di kantorku, disaksikan oleh Abdul
Khaliq sekretaris kantor Rabithah Afrika dan dua orang
lainnya. Pendeta sily sekarang dipanggil dengan Da’i
Ibrahim Sily berasal dari kabilah Kuza Afrika Selatan.
Aku mengundang pendeta Ibrahim -maaf- Da’i Ibrahim
Sily makan siang di rumahku dan aku laksanakan apa
yang diwajibkan dalam agamaku yaitu memuliakannya,
kemudian ia pun pamit. Setelah pertemuan itu aku pergi
ke Makkah al-Mukarramah untuk melaksanakan suatu
tugas. Waktu itu kami sudah mendekati persiapan
seminar Ilmu Syar'i I yang akan diadakan di kota Cape
Town. Lalu aku kembali ke Afrika Selatan tepatnya ke
kota Cape Town.

Ketika aku berada di kantor yang telah disiapkan untuk
kami di Ma'had Arqam, Dai Ibrahim Sily mendatangiku.
Aku langsung mengenalnya dan aku ucapkan salam
untuknya dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan disini
wahai Ibrahim.?" Ia menjawab, "Aku sedang mengunjungi
tempat-tempat di Afrika Selatan untuk berdakwah kepada
Allah. Aku ingin mengeluarkan masyarakat negeriku dari
api neraka, mengeluarkan mereka dari jalan yang gelap
ke jalan yang terang dengan memasukkan mereka ke dalam
agama Islam."

Setelah Ibrahim selesai mengisahkan kepada kami bahwa
perhatiannya sekarang hanya tertumpah untuk dakwah
kepada agama Allah, ia meninggalkan kami menuju suatu
daerah... medan dakwah yang penuh dengan pengorbanan
di jalan Allah. Aku perhatikan wajahnya berubah dan
pakaiannya bersinar. Aku heran ia tidak meminta
bantuan dan tidak menjulurkan tangannya meminta
sumbangan. Aku merasakan ada yang mengalir di pipiku
yang membangkitkan perasaan aneh. Perasaan ini
seakan-akan berbicara kepadaku, "Kalian manusia yang
mempermainkan dakwah, ti-dakkah kalian perhatikan para
mujahid di jalan Allah!"

Benar wahai sudaraku. Kami telah tertinggal... kami
berjalan lamban... kami telah tertipu dengan kehidupan
dunia, sementara orang-orang yang seperti Da’i Ibrahim
Sily, Da’i berbangsa Spanyol Ahmad Sa'id berkorban,
berjihad dan bertempur demi menyampaikan agama ini. Ya
Rabb rahmatilah kami.






Kisah AZINA Mati Suri

Akui Lihat Alam Barzah, Bisa Hafal 30 Juz Alquran

Sudah dua pekan belakangan ini masyarakat Bengkalis dihebohkan dengan meninggalnya seorang gadis bernama Azlina (25) saat berobat di Mahkota Medical Center, Melaka, namun setelah dua jam tak bernafas ia akhirnya hidup kembali. Apa saja kisah yang dialami Azlina saat ia mati suri? Laporan evi suryati, Bengkalis evisuryati@riaupos.com

Cerita mati surinya warga Desa Pematang Duku, Kecamatan Bengkalis benar-benar menjadi pembicaraan hangat, bahkan berita ini sampai ke Pakning dan kecamatan lainnya. Berbagai versi kematian pegawai honor Disperindag Pemkab Bengkalis inipun muncul. Bahkan masyarakatpun berbondong-bondong mendatangai kediamannya. Tak hanya warga, pejabatpun tak luput ingin tahu cerita pasti. Bahkan kemarin Ny Fauziah Syamsurizal datang ke rumah Azlina yang akrab di panggil Iin itu.

Rabu (13/9) Sri Junjungan Televisi (SJTV) milik Pemkab Bengkalis menayangkan siaran langsung wawancara dengan Iin, ada keanehan yang terjadi. Saat itulah kepercayaan Riau Pos dan rekan-rekan media lainnya timbul akan kebenarannya cerita mati suri ini.

Keanehan yang dimaksud adalah, ketika siaran langsung yang juga disaksikan oleh masyarakat lewat layar monitor yang dipasang SJTV itu usai. Para kru kemudian mematikan semua LCD yang ada. Namun anehnya LCD tersebut tak mau mati, justru muncul di layar monitor sesosok tubuh berpostur besar seperti laki-laki. Kendati gambar yang muncul sedikit samar, namun jelas terlihat sosok itu berambut panjang dan bertanduk. Namun wajahnya tak kelihatan. Para wartawan yang hadir di ruang itu pada ketakutan. Namun sempat mengambil foto sosok itu. Kru SJTV ada yang menggigil dan menangis.

Foto itu diperlihatkan kepada Iin, yang waktu itu masih berada di areal SJTV. Ia mengatakan jika sosok itu adalah jin dan ia meminta agar foto yang diambil tersebut untuk dihapus saja. Namun Riau Pos yang turut sempat mengabadikan gambar itu, ketika satu jam berikutnya hendak melihat lagi, ternyata foto itu terhapus sendiri.

Meninggal Dua Jam
Azlina adalah seorang anak yatim dari keluarga kurang mampu. 3 tahun belakangan ia menderit penyakit kelenjar hiperteroid (gondok). Kendati penyakit yang dideritanya sudah akut, Azlina hanya bisa pasrah, karena ketidakadaaan biaya berobat. Namun pada Kamis, 24 Agusutus 2006 lalu, atas kesepakatan sanak keluarga, Azlina dibawa berobat ke Mahkota Medical Centre (MMC) Melaka.

Esoknya Jumat (25/8) pagi, dokter MMC memeriksa Azlina. Satu-satunya jalan untuk penyembuhan adalah dengan jalan operasi. Namun dokter mengatakan pula jika operasi baru dilakukan 3 bulan mendatang, mengingat tekanan darahnya cukup tinggi.

Usai diperiksa, rupanya kondisi Azlina makin menurun. Sektar pukul 02.00 waktu setempat, alat detak jantung yang ada di layar monitor sudah menunjukkan garis lurus, yang berarti jantungnya sudah tak berdetak lagi. Paman Azlina, Rustam Effendi yang turut mendampinginya sudah pasrah, jika ponakan sudah meninggal. Namun saat ia menanyakan pada dokter apakah Azlina benar-benar sudah meninggal, dokter hanya diam. Namun terus saja melakukan berbagai upaya termasuk memasang alat pacu jantung.

Kendati sudah tak bernafas, dokter tetap belum mau memberikan pernyataan Azlina meninggal. Dan selama 2 jam terus-menerus melakukan pacu jantung. Ajaib, tiba-tiba jantung Azlina berdetak, kendati lemah. Dokterpun buru-buru membawanya ke ruang ICCU. Selama 2 hari ia di ruang ICCU dalam keadaan koma.

Setelah mendapat perawatan yang intensif, kondisi Azlina berangsur-angsur pulih. Dan karena belum bisa dioperasi, keluarganya pun membawanya pulang ke Bengkalis.

Jumpa Alam Barzah
Riau Pos memang tak tahu persis, apakah kondisi seperti itu bisa dikatakan dengan mati suri. Namun ada cerita di balik tak bernafasnya Azlina selama 2 jam dan koma selama dua hari itu. Jika disimak benar-benar cerita yang terkesan memang tidak dikarang-karang oleh Azlina itu, setidaknya menyadarkan kita akan alam lain yang bakal kita jalani kelak.

Menurut Azlina, ia sangat merasakan saat nyawanya dicabut dari kaki kanan, sakitnya seperti badan dikuliti. Ketika arwahnya sudah berada di alam lain, ia melihat jasadnya dan pamannya serta dokter di ruang Rumah Sakit. Tak lama setelah itu ia kemudian dibawa oleh dua malaikat. Kepada malaikat, Azlina minta ingin bertemu dengan ayahnya.

Atas permintaan Azlina itu, ia kemudian dipertemukan dengan seorang laki-laki muda berparas ganteng seusia 17 tahun. Kepadanya dikatakan kalau pria itu adalah ayahnya. ‘’Saya tak percaya karena waktu meninggal ayah saya berumur 54 tahun, tapi melaikat mengatakan jika itu adalah ayah saya,’’ cerita Azlina.

Pada pertemuan di alam gaib itu, ayahnya menyuruh Azlina untuk kembali lagi ke dunia, karena belum waktunya Azlina berada di alam barzah. Setelah bertemu ayahnya, cerita Azlina lagi, ia dibawa ke suatu tempat yang di situ ditemuinya wanita-wanit berjilbab dan jumpa seribu malaikat. Di tempat itu, ia didudukkan pada sebuah kursi yang sangat empuk yang kata Azlina keempukan kursi itu sebanding dengan 8 busa yang ada di dunia.

Saat duduk di kursi empuk itu, di sebelahnya ada seorang wanita yang wajahnya mirip wajah Azlina. ‘’Waktu saya tanya siapa dia, wanita itu mengatakan jika ia adalah amal jariyah saya. Bersama wanita dan 2 malaikat, saya terus dibawa melihat-melihat, dan kali ini saya dibawa ke suatu tempat penyiksaan. Di tempat itu, ada 10 orang laki-laki yang disiksa. Ada yang memakai pakaian compang-camping , badannya bernanah dan bau busuk, ada yang memikul besi seberat 100 ton dengan terbungkuk-bungkuk. Setelah tanya tanyakan kenapa ia laki-laki, rupanya ia suka membunuh dan dukun santet,’’ cerita Iin.

Terus lanjut Azlina, ada pula ustad yang dihantam dengan benda panas dan lahar panas, rupanya ustad itu sudah berzina dengan isteri orang. Ada pula yang ditusuk dengna pisau hingga tembus sebanyak 80 kali. Orang itu suka membunuh tapi tak pernah merasa bersalah.

‘’Bermacam-macam penyiksaan saya saksikan.Saya kemudian dibawa lagi membawa malam yang sangat gelap. Saking gelapnya saya tak kenal dengan malaikat yang membawa saya dan amal jariyah yang menemani saya. Ketika saya melangkah dua langkah saya dengar orang berzikir. Dan tiba-tiba saja dileher saya sudah tergantung sebentuk rantai yang setelah saya pegang ternyata tasbih sebanyak 99 butir. Ketika saya tanyakan kepada amal jariyah saya, dikatakan jika Allah menyuruh saya berzikir selama dalam perjalanan dengan tasbih itu,’’ tambahnya.

Di tempat gelap itu, kata Azlina ia melangkah lagi, pada langkah ke 7 ia melihat sebuah benda berbentuk tepak sirih yang dari celahnya memantulkan cahaya dan dibelakang benda itu ada tulisan Arab Qusnul Qotimah. Oleh Azlina cahaya itu kemudian diambilnya dan menyapukan ke wajahnya.

‘’Setelah 10 hari perjalanan, saya dengar suara azan yang suaranya sangat beda dengan azan yang biasa saya dengar, lembut sekali. Saya kemudian dibawa ke Masjid Nabawi dan melihat makam Nabi Muhammad. Di makam Nabi itu ada pintu kecil dan saya melihat seseorang memberi makan anak-anak fakir miskin. Tiba-tiba cahaya yang sebelumnya diambil dari benda berbentuk tepak sirih dan disapu ke muka saya, memantul dari tangan saya untuk kemudian menjadi cahaya yang besar,”sebutnya.

Dari cahaya itu lanjutnya, kemudian muncul sesosok manusia berwajah ganteng kulit kuning langsat, ”Matanya sayu pandangannya luas terbentang. Raut mukanya seperti orang Asia, tapi wajahnya tak kelihatan dengan jelas. Setelah saya Tanya sama amal jariyah saya, dijawab jika Qusnul Qotimah menerangi makam Nabi. Saya dikatakan mendapat hidayah dan safaat dari Allah,’’ urai Azlina lagi.

Dari tempat itu, sambung Azlina lagi, ia dibawa lagi ke suatu tempat, dimana ia melihat jutaan manusia menangis disiksa dan minta kiamat dipercepat. Meskipun antara ia berdiri dengan orang-orang yang disiksa itu hanya berjarak 5 meter, namun ia tak dapat menolong. Selama dalam perjalanan itu pula ia dapat menghafal Alquran sebanyak 30 juz dan Katam sebanyak 3 kali, membaca Yassin 1.000 kali dan membaca Shalawat untuk 1.000 nabi.

‘’Rasanya perjalanan yang saya lalui dari sepanjang Arab Saudi atau seperti dari Sabang ke Merauke,’’ ujar Azlina yang mengaku ketika ia belum sakit juga pernah melihat cahaya saat melakukan salat tahajud dan cahaya itu juga disapukannya ke mukanya seperti yang dilakukan ketika ia dibawa berjalan.

Banyak Perbedaan
Banyak perbedaan yang terjadi pada diri Azlina alias Iin setelah dan sebelum ia mati suri. Perbedaan tingkah laku itu sangat dirasakan, terutama bagi keluarga terdekat yang tahu persis akan keseharian Iin.

Seperti dikatakan pamannya Rustam Effensi SAg, sebelum ini sosok Iin adalah pribadi yang pendiam dan suka grogi jika berjumpa banyak orang. Soal ibadah, ia juga biasa-biasa saja. Hanya saja ia rajin salat tahajud dan membaca Alquran. Tapi bukan hafal Alquran.

Tapi setelah kejadian ini, seperti juga yang Riau Pos saksikan sendiri, ia bercerita penuh percaya diri. Ceritanya juga tak terkesan dibuat-buat. Bahkan selama beberapa jam siaran langsung di SJTV bicaranya sangat lancar berdakwah. Padahal sebelumnya, ia tak terlalu paham apa-apa yang diuraikannya kemarin itu. Ia berdakwah seperti lazimnya ustadzah.

‘’Selama ini ia bukanlah hafal Alquran. Tapi sekarang ia hafal Alquran. Percaya dirinya juga sangat tinggi, dan tidak malu-malu seperti sebelumnya. Kulitnya juga berbeda dari sebelumnya,’’ ungkap Rustam sembari mengatakan jika sebelumnya kulit Azlina sedikit gelap. Namun yang dilihat sekarang, putih bersih bercahaya.

Terlepas percaya atau tidak akan kejadian seperti yang diceritakan Azlina dan keluarganya itu, namun jika kita berhadapan langsung dengan Azlina, dan mendengar ceritnya, kita pun jadi merinding.

Lembu berkepala dua

http://lh5.ggpht.com/_NJwxXYP_KzI/FDSFSDRzqnHBe2iUI/AAAAAAAACo4/8z94sSIBdLQ/lembu.jpg

Benda Aneh


Z

Kesaksian Kenneth Arnold

Pada masa akhir Perang Dunia II, kemahsyuran BETA dimulai dengan laporan penampakan benda terbang aneh oleh seorang pengusaha Amerika, Kenneth Arnold, pada tanggal 24 Juni 1947 ketika mengendarai pesawat pribadinya di dekat Gunung Rainier, Washington. Ia melaporkan penampakan sembilan objek terbang bersinar melintasi Gunung Rainier menuju Gunung Adams dengan "kecepatan yang luar biasa". Dia bercerita kepada seorang wartawan surat kabar bahwa benda itu bergerak dengan kecepatan 1600km/jam.[3] Arnold kemudian mengatakan bahwa mereka "terbang seperti piringan jika dilemparkan melintasi air" dan ia juga mengatakan bahwa mereka "gepeng seperti kue pai", "berbentuk seperti piring", dan "berbentuk seperti bulan sabit, lonjong di depan dan cembung di belakang, ... mereka kelihatan seperti cakram pipih yang besar" (namun kemudian penampakannya digambarkan berbentuk seperti sabit). Laporan Arnold tershttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/08/1871UFO.gifebut membuat masyarakat dan media masa terarik sehingga munculah istilah "Piring Terbang" dan "Cakram Terbang". Setelah laporan Arnold menjadi terkenal, beberapa minggu kemudian ratusan laporan penampakan yang berbeda bermunculan, banyak yang berasal dari Amerika Serikat, namun dari negara lain juga cukup banyak. Mungkin yang paling terkenal di antara laporan tersebut adalah laporan dari awak pesawat United Airlines, yang melihat penampakan sembilan objek seperti cakram di atas Idaho pada petang hari tanggal 4 Juli. Pada masa itu, penampakan tersebut lebih banyak diperbincangkan daripada laporan Arnold dan membuat seolah-olah mempercayai apa yang pernah dilaporkan oleh Arnold. Beberapa hari kemudian banyak surat kabar di Amerika yang dipenuhi oleh berita terbaru tentang "piring terbang" atau "cakram terbang" pada halaman depannya.

Pohon-pohon Aneh